Telisik Warisan Literasi: Perjuangan Toko Buku Bekas Pak Yayan di Tengah Sepinya Pelabuhan Mall

Samarpratik > Berita Terbaru > Telisik Warisan Literasi: Perjuangan Toko Buku Bekas Pak Yayan di Tengah Sepinya Pelabuhan Mall

Telisik Warisan Literasi: Perjuangan Toko Buku Bekas Pak Yayan di Tengah Sepinya Pelabuhan Mall

Di tengah sepi Pelabuhan Cirebon Mall yang dulunya ramai, Yayan (51), seorang penjual buku bekas, terus berjuang menjemput rezeki tepat di depan Cirebon Mall. Meski mal mengalami penurunan pengunjung dan banyak toko gulung tikar, Yayan konsisten menjaga keberlanjutan Toko Buku Bekasnya yang telah berdiri selama 21 tahun.

Yayan memulai perbukuan ini karena cintanya pada literasi, terutama buku-buku lawas. Meskipun di era digital sulit menemukan toko buku bekas dengan koleksi yang rapi, Toko Buku Pak Yayan ini masih menjadi surga bagi pencinta buku lawas dan langka. Dalam obrolan, Yayan mengungkapkan kesetiannya terhadap buku, “Ia memang saya sendiri cinta sama buku-buku mas, meskipun awalnya cuma iseng-iseng baca buku lawas.”

Meski banyak yang beralih ke buku digital, Yayan melihat ada pangsa pasar yang cukup besar untuk buku-buku lawas. Tokonya menjadi tujuan bagi pembeli dari Cirebon hingga Yogyakarta. Koleksi buku lawas yang melimpah mulai dari komik Wiro Sableng, Kho Ping Hoo, Majalah Hidayah, hingga novel-novel klasik Alistar Maclean, terjaga dengan rapi di tokonya.

Sumber pemasukan Yayan tak hanya berasal dari daerah sekitar, namun juga dari pembeli yang datang dari Tegal, Kuningan, Indramayu, dan bahkan Yogyakarta. “Orang memang kadang masih tertarik dengan buku-buku lawas dibandingkan dengan buku-buku baru, seperti majalah-majalah lama masih banyak diburu orang,” kata Yayan.

Meski pernah merasakan masa jayanya pada tahun 2000-an dengan penghasilan mencapai Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per hari, Yayan kini menghadapi tantangan. Penurunan penjualan, terutama saat pandemi COVID-19, membuat pendapatannya tidak sebesar dulu. Meski begitu, Yayan tetap optimis bahwa penggemar buku lawas tetap ada, dan melalui usahanya, dia mampu menyokong kehidupan keluarganya.

Meskipun pendapatan dari bisnisnya tidak sebesar dulu, Yayan yakin bahwa buku bekas tetap memiliki tempatnya di hati para pembaca. Dengan jam buka dari 10 pagi hingga 18.00 WIB, Toko Buku Bekas Yayan menawarkan literasi yang terjangkau dan warisan budaya bagi generasi yang masih mencintai kisah-kisah lama.

Jika Anda tertarik untuk menjelajahi warisan literasi di tengah era digital, Toko Buku Bekas Yayan di Jalan Panjunan, Cirebon, siap menyambut pengunjung dengan koleksi buku yang beragam dan harganya yang ramah di kantong.

Demikian informasi seputar industri toko buku bekas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.com.