Asyik! Kenaikan Harga Batu Bara: Indonesia Bersinar Sebagai Eksportir Utama

Samarpratik > Berita Terbaru > Asyik! Kenaikan Harga Batu Bara: Indonesia Bersinar Sebagai Eksportir Utama

Asyik! Kenaikan Harga Batu Bara: Indonesia Bersinar Sebagai Eksportir Utama

Harga batu bara terus meroket, dan ini menjadi berita baik bagi Indonesia, salah satu pemasok utama batu bara di dunia. Dalam perdagangan terbaru, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup pada posisi US$128,75 per ton, naik 1,2% dalam satu hari, dan telah mengalami kenaikan sebesar 5,32% selama tiga hari terakhir. Kenaikan ini menjadi berita positif setelah harga batu bara mencapai level terendah dalam 28 bulan pada awal November 2023. Harga batu bara turun hingga US$122,25 per ton pada Senin (06/11/23), tetapi sekarang telah mencapai lebih dari US$130 per ton. Meskipun mencapai rekor harga tahun lalu mungkin sulit, kenaikan ini membuka peluang bagi pemulihan dalam industri batu bara.

Peningkatan harga batu bara terkait dengan meningkatnya permintaan global menjelang musim dingin di belahan bumi utara. Ini mendorong peningkatan penggunaan batu bara dalam pembangkit listrik untuk penghangat. Selain itu, pemulihan ekonomi global dan penurunan produksi batu bara dunia telah membuat harga batu bara tetap kuat, meskipun suku bunga tinggi menjadi faktor yang perlu diatasi.

Indonesia, sebagai salah satu eksportir terkemuka batu bara termal, mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam ekspornya. Dalam sepuluh bulan pertama tahun 2023, Indonesia mengirimkan lebih dari 413 juta metrik ton batu bara, mencapai pertumbuhan sebesar 11,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir terbesar batu bara bahan bakar beremisi tinggi.

Pangsa pasar Indonesia dalam ekspor batu bara termal global juga terus berkembang. Menurut data dari Kpler, Indonesia berkontribusi lebih dari 50% dari ekspor batu bara termal global selama periode Januari hingga Oktober. Ini menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam merebut pangsa pasar dari pesaingnya seperti Australia, yang mengalami penurunan pangsa pasar.

Tiongkok menjadi tujuan utama ekspor batu bara Indonesia, diikuti oleh Hong Kong, India, dan Filipina. Selain itu, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan juga menjadi pembeli utama batu bara Indonesia. Permintaan ini diperkirakan akan terus meningkat menjelang musim dingin saat konsumsi listrik naik.

Salah satu keunggulan Indonesia adalah harga batu bara yang relatif rendah dibandingkan dengan pesaingnya seperti Australia. Hal ini membuat batu bara Indonesia menjadi pilihan yang menarik bagi importir yang sensitif terhadap biaya. Biaya pengangkutan dari Indonesia juga lebih rendah dibandingkan dengan Australia.

Kombinasi harga yang kompetitif dan lokasi yang strategis menjadikan Indonesia sebagai eksportir yang menonjol dalam industri batu bara. Ekspor batu bara Indonesia diyakini akan terus meningkat dalam sisa tahun ini, terutama saat permintaan mencapai puncaknya selama musim dingin.

Meskipun harga batu bara Australia yang berkualitas lebih tinggi menarik minat perusahaan utilitas, Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi produsen listrik yang ingin menghasilkan listrik dengan biaya serendah mungkin. Dengan demikian, Indonesia berpotensi mencatat rekor ekspor batu bara tahun ini, mendukung perekonomian negara dan industri batu bara secara keseluruhan.

Demikian informasi seputar harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.com.