Pemerintah DIY Beri Dukungan Penuh untuk Pengembangan Energi Biomassa Kayu di Gunungkidul
Pemerintah DIY Beri Dukungan Penuh untuk Pengembangan Energi Biomassa Kayu di Gunungkidul
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan energi baru terbarukan dari biomassa kayu, khususnya melalui pemanfaatan hutan tanaman energi di Kabupaten Gunungkidul. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan dukungannya pada acara FGD “Pengembangan Sirkular Ekonomi Melalui Revitalisasi Lahan Kritis Energi”, yang diinisiasi oleh PT PLN Energi Primer Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.
Sultan HB X menegaskan pentingnya diversifikasi sumber energi, terutama melalui pemanfaatan biomassa berbasis kayu, untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan andal. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi krisis energi, sehingga dapat mendorong inovasi, investasi, dan pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memperkuat sistem energi negara.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Daerah Istimewa Yogyakarta telah menginisiasi pembangunan ekosistem Green Economy di Gunungkidul pada tahun 2023, dengan menanam tanaman Kleresede. Tanaman ini tidak hanya berfungsi sebagai peneduh dan pelindung tanaman, tetapi juga memiliki potensi untuk dijadikan biomassa kayu. Dukungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Sultan HB X juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber energi alternatif dalam menghadapi dampak perubahan iklim global. Menurutnya, daun dan batang kayu Kleresede dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan sebagai pengganti batubara bagi PLN dengan harga yang lebih terjangkau.
Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa saat ini telah dilakukan pembudidayaan tanaman Kleresede sebagai proyek percontohan di beberapa lokasi, termasuk Gunungkidul. Proyek ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan tanaman ini, dengan luas lahan yang terus bertambah.
Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti menekankan bahwa pengembangan energi biomassa kayu merupakan langkah antisipatif terhadap menipisnya energi tidak terbarukan. Pemanfaatan limbah kayu menjadi biomassa menjadi salah satu solusi efektif dalam menjawab tantangan kompleks kebutuhan energi masyarakat.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan melalui kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, diharapkan pengembangan energi biomassa kayu dapat menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga keberlanjutan energi dan lingkungan di masa yang akan datang.
Demikian informasi seputar pengembangan energi biomassa kayu di Gunungkidul. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.Com.