Pembangunan Financial Center IKN Nusantara: Solusi Terobosan Indonesia untuk Tantangan Global
Pembangunan Financial Center IKN Nusantara: Solusi Terobosan Indonesia untuk Tantangan Global
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa pusat keuangan Indonesia masih terpaut jauh dari negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand, menurut data terbaru Global Financial Center Index (GFCI) 2023. Peringkat Indonesia yang berada di luar 50 besar menunjukkan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan posisi pusat keuangan di Jakarta, yang saat ini berada di peringkat 83.
Menurut Deputi Direktur Direktorat Penelitian Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Zulkifli Salim, “Pusat keuangan Indonesia saat ini di Jakarta berada pada peringkat yang sedikit di bawah. Mungkin masih menjadi pekerjaan rumah kita, di posisi 83.”
Berdasarkan GFCI edisi Maret 2023, Indonesia berada di peringkat 83, sementara Singapura berada di posisi ketiga dan Thailand di posisi 71. Bahkan, pada laporan GFCI edisi September 2023, Indonesia merosot ke peringkat 95. Dalam konteks ini, Zulkifli menyoroti urgensi rencana pembangunan financial center di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Pentingnya rencana pembangunan financial center di IKN menjadi kunci. Ini akan mendorong perbankan untuk pindah ke ibu kota baru tersebut,” ujar Zulkifli, menegaskan bahwa pembangunan pusat keuangan IKN juga telah termasuk dalam rencana Otorita IKN.
Meskipun Indonesia saat ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan posisi pusat keuangan, Otorita IKN memiliki rencana matang. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengungkapkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Pemerintah Shenzhen, China, untuk merencanakan financial center di IKN.
Shenzhen dianggap sebagai model yang sesuai untuk pengembangan pusat keuangan di IKN. Namun, Agung menegaskan bahwa pembangunan financial center ini tidak akan segera dilaksanakan. Target terdekat pada tahun 2024 adalah perencanaan matang sebagai dasar pembangunan pusat keuangan tersebut.
“Rencana detail tata ruang (RDTR) sudah ada, tapi perlu turun lebih detail lagi, urban design guideline untuk financial center. Baru bisa kemudian kita kembangkan dulu paket investasinya dan desainnya seperti apa,” jelas Agung.
Otorita IKN menetapkan lokasi pembangunan pusat keuangan di wilayah pembangunan dua (WP dua) dengan luas tanah mencapai 17.206 hektare. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berharap dapat mengejar ketertinggalan dan membangun pusat keuangan yang kompetitif di tingkat global.
Demikian informasi seputar pernyataan OJK mengenai financial center di IKN Nusantara yang diprediksi bakal menjadi salah satu faktor penting untuk keuangan Indonesia di masa depan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.com.