Optimisme Perbankan dalam Menggenjot Bisnis Payroll di 2024, Tren Apa Sebenarnya?

Samarpratik > Berita Terbaru > Optimisme Perbankan dalam Menggenjot Bisnis Payroll di 2024, Tren Apa Sebenarnya?

Optimisme Perbankan dalam Menggenjot Bisnis Payroll di 2024, Tren Apa Sebenarnya?

Sejumlah perbankan di Indonesia optimistis menggenjot bisnis payroll tahun ini, dengan segmen ini berpotensi besar mendongkrak pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Bank-bank besar hingga bank daerah telah menetapkan target ambisius untuk akuisisi perusahaan atau instansi guna mengelola penyaluran gaji karyawan mereka sepanjang tahun ini.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA), sebagai bank swasta terbesar di tanah air, terus melakukan berbagai pengembangan bisnis dan inovasi layanan Cash Management, termasuk bisnis payroll. Tahun ini, BCA menargetkan kerja sama baru dengan perusahaan mitra untuk layanan payroll dapat tumbuh signifikan, sejalan dengan peningkatan jumlah rekening payroll.

Melalui fleksibilitas transaksi yang ditawarkan oleh Cash Management BCA, arus kas dalam ekosistem BCA tetap terjaga, menopang pertumbuhan DPK, khususnya dana murah (CASA). Hingga Maret 2024, jumlah nasabah yang menggunakan layanan Cash Management BCA tumbuh sebesar 13% YoY.

BCA juga memperluas kemitraan strategis dengan berbagai platform digital seperti platform akuntansi, legal, dan HR, guna memperkuat komunitas payroll. Pada Kuartal I-2024, jumlah mitra yang bekerja sama dengan BCA untuk layanan payroll meningkat sebesar 13% YoY.

EVP Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyatakan bahwa BCA akan terus meningkatkan penetrasi layanan payroll melalui program Welcoming Payroll yang menawarkan berbagai keuntungan bagi perusahaan dan karyawan. Program tersebut mencakup remittance, program bundling debitur seperti penawaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Sepeda Motor (KSM), dan kredit lainnya.

“Harapannya, bisnis cash management BCA, termasuk payroll BCA, dapat terus bertumbuh positif di 2024,” kata Hera kepada Kontan.

Senada dengan itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga melihat potensi besar dalam segmen payroll untuk mendorong pertumbuhan bisnis bank. BPD Jawa Barat dan Banten (bjb), misalnya, mencatatkan porsi potongan kredit dari payroll untuk pinjaman multiguna sebesar 80,1% pada Kuartal I-2024, naik tipis 0,4% YoY dari 79,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan bahwa segmen payroll menyumbang 50% dari pertumbuhan kredit konsumsi bjb tiap tahunnya. Pada Kuartal I-2024, kredit konsumsi bjb tumbuh sebesar 5,9% YoY dengan nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp 70,16 triliun.

“Tahun ini, segmen payroll tetap menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit konsumsi bjb,” kata Yuddy.

Segmen payroll juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sumber DPK, khususnya dari dana murah (CASA). Bjb telah menyalurkan payroll kepada para pegawai ASN aktif di 37 pemerintah daerah di Jawa Barat dan Banten, serta kepada instansi vertikal dan perusahaan swasta yang telah bekerja sama. Begitu juga dengan pensiunan di seluruh jaringan kantor bjb.

Sementara itu, bank digital seperti Bank Neo Commerce (BNC) menargetkan penambahan kelolaan payroll sebanyak 100.000 rekening pada tahun ini. “Ini agar mendorong pertumbuhan dana murah (CASA) juga, agar porsinya bisa di kisaran 30% dari total DPK,” kata Direktur Bisnis BNC, Aditya Windarwo.

BNC saat ini telah mengelola sebanyak 51.000 rekening aktif dari kerjasama dengan 200 perusahaan dalam penyaluran payroll karyawan mereka.

Bank syariah seperti PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga mencatat kenaikan signifikan pada bisnis payroll pada Kuartal I-2024. Jumlah rekening payroll baru atau New to Payroll (NOP) meningkat 346% secara tahunan (YoY). Corporate Secretary Bank Muamalat, Hayunaji, menyatakan bahwa dengan penambahan NOP tersebut, portofolio nasabah payroll Bank Muamalat secara total naik sekitar 16% YoY pada Kuartal I-2024.

“Pada tahun ini, Bank Muamalat menargetkan akuisisi nasabah payroll baru sebanyak lebih dari 70.000 rekening, berfokus pada segmen ASN, BUMN, pendidikan, dan rumah sakit,” kata Hayunaji.

Dengan berbagai strategi dan target ambisius ini, bisnis payroll di sektor perbankan diperkirakan akan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan kredit dan DPK pada tahun 2024.

Demikian informasi seputar perkembangan bisnis payroll di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.Com.