Bank Indonesia Optimis Nilai Tukar Rupiah Stabil Meski Donald Trump Menang Pemilu AS

Samarpratik > Berita Terbaru > Bank Indonesia Optimis Nilai Tukar Rupiah Stabil Meski Donald Trump Menang Pemilu AS

Bank Indonesia Optimis Nilai Tukar Rupiah Stabil Meski Donald Trump Menang Pemilu AS

Bank Indonesia (BI) memberikan pandangannya mengenai dampak potensial terhadap nilai tukar rupiah jika Donald Trump kembali memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran dan spekulasi pasar saat ini mengarah pada kemungkinan anjloknya rupiah, seperti yang terjadi saat Trump mengalahkan Hillary Clinton dalam Pilpres AS 2016.

Pada saat itu, kemenangan Trump mengejutkan pasar, menyebabkan indeks dolar AS melonjak dari 97 ke 101, yang berdampak pada pelemahan mata uang lain, termasuk rupiah. Namun, Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas BI, Ramdan Denny Prakoso, optimis kejadian tersebut tidak akan terulang meskipun Trump kembali menang pemilu, karena kondisi saat ini berbeda.

Denny menjelaskan bahwa kemenangan Trump di Pilpres 2016 tidak terduga, yang menyebabkan reaksi pasar yang kuat. “Kalau Trump menang, apa indeks dolar AS akan seperti kemarin? Sebagian orang tidak percaya kondisinya akan berulang karena banyak yang memperkirakan Trump akan menang,” ujarnya.

Dengan kata lain, pasar sudah lebih siap dengan kemungkinan tersebut, sehingga dampaknya diperkirakan tidak akan sebesar sebelumnya.

Lebih lanjut, Denny menegaskan bahwa kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) akan lebih berpengaruh terhadap pasar keuangan dibandingkan dengan kemenangan Trump. Menurutnya, keputusan dan kebijakan yang diambil oleh The Fed mengenai suku bunga dan kebijakan moneter lainnya akan lebih menentukan arah nilai tukar rupiah dan mata uang lainnya.

Dalam Pilpres AS 2024, Presiden petahana Joe Biden telah menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon penggantinya. Harris, yang memiliki elektabilitas sebesar 44 persen berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos pada 16 Juli, dianggap mampu bersaing ketat dengan Trump dari Partai Republik.

Dengan latar belakang ini, BI tetap optimis terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Meskipun dinamika politik di AS selalu membawa dampak terhadap pasar global, BI percaya bahwa kebijakan internal serta kesiapan pasar akan mampu menjaga stabilitas rupiah. Denny menambahkan bahwa faktor fundamental ekonomi Indonesia yang kuat juga akan menjadi penopang utama bagi nilai tukar rupiah dalam menghadapi berbagai tantangan eksternal.

Dalam situasi global yang dinamis, sikap proaktif dan kebijakan yang tepat dari BI serta kesiapan pasar adalah kunci utama untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk nilai tukar rupiah, di tengah berbagai ketidakpastian politik dan ekonomi global.

Demikian informasi seputar prediksi nasib nilai tukar rupiah jika Donald Trump terpilih jadi Presiden AS. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.Com.