Potensial Bisnis Pariwisata Bali Harus Go Public

Samarpratik > Berita Terbaru > Potensial Bisnis Pariwisata Bali Harus Go Public

Potensial Bisnis Pariwisata Bali Harus Go Public

Para pengusaha perusahaan lokal Bali di sektor bisnis pariwisata dihimbau untuk bergabung dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan penawaran saham kepada masyarakat atau “go public” karena potensi yang besar untuk mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang.

Hal yang paling potensial di Bali itu berhubungan dengan konsumen dan pariwisata karena komoditinya tidak begitu besar. Menurut Tito Sulistyo sebagai Direktur Utama BEI, sektor pariwisata di Bali berbasis kebutuhan konsumen dengan didukung industri yang sudah terbentuk dan dikenal masyarakat luas.

Sebagai salah satu contohnya yaitu di kawasan seni dan bisnis pariwisata Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, yang banyak berdiri perusahaan perhiasan perak. Selain itu juga ada daerah yang terkenal dengan kerajinan seni seperti kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar.

Perusahaan bergerak di bisnis pariwisata lainnya yaitu para agen perjalanan wisata yang dengan skala besar juga banyak berdiri di Bali sehingga potensi besar untuk melantai di bursa saham. Beliau mengungkapkan perusahaan bisnis pariwisata itu mulai dari perusahaan jaringan perhotelan, toko modern, kapal pesiar hingga usaha sektor bisnis pariwisata lainnya.

Tito mengungkapkan sebagian besar perusahaan daerah di Indonesia yang sejatinya memiliki potensi, namun masih terikat dengan persepsi yang masih belum terbentuk maksimal. Ada lebih dari 30 perusahaan harus melantai di bursa saham di antaranya sarana memobilisasi dana besar jangka panjang sehingga ikut membesarkan perusahaan serta sebagai sarana investasi. Selain berbentuk PT, perusahaan yang bisa melakukan penawaran umum yakni memiliki nilai aset mencapai Rp 5 miliar.

Saat ini BEI memiliki 29 kantor perwakilan dan 358 galeri yang diharapkan menjadi alat utama meningkatkan literasi pasar modal kepada masyarakat.

Dengan kantor baru BEI Denpasar itu, beliau mengharapkan menjadi sarana untuk edukasi dan sosialisasi pasar modal termasuk menarik minat perusahaan daerah melantai di bursa. BEI Denpasar menjadi salah satu perwakilan yang memiliki kantor sendiri di luar Jakarta yang kini berada di Jalan Cok Agung Tresna Renon Denpasar setelah sebelumnya berada di Jalan PB Sudirman.