OECD : UMKM Sektor Terbanyak Serap Tenaga Kerja di Indonesia

Samarpratik > Berita Terbaru > OECD : UMKM Sektor Terbanyak Serap Tenaga Kerja di Indonesia

OECD : UMKM Sektor Terbanyak Serap Tenaga Kerja di Indonesia

Lemabaga Survey Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyebutkan bahwa salah satu serapan tenaga kerja terbesar di Indonesia berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM).

Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria mengungkapkan data tersebut dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter International Bank Dunia (IMF-WB) dihari kedua. Data yang dimiliki oleh OECD adalah Indonesia memiliki tenaga kerja kurang dari 20 orang mencakup sebesar 76,3 persen pada 2016 atau lebih tinggi dibandingkan negara OECD lainnya.

OECD selain mempresentasikan beberapa data yang memang sudah mereka himpun untuk data UMKM, juga dalam kesempatan tersebut meluncurkan OECD-Indonesia Policy Review on SME and Entrepreneurship Review 2018 yang dihadiri juga oleh Menteri PPN/Kepala Bapenas Bambang Brodjonegoro dan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring.

Meliadi sembiring juga menyebut bahwa nantinya dari langkah konkret ini akan menjadi bahan acuan bagi pemerintah dan lembaga terkait di Indonesia dalam beberapa kebijakan UMKM. Beberapa kebijakan ini diantaranya berkenaan dengan kebijakan KUR, meningkatkan ekspor produk UKM, dan kewirausahaan.

OECD sendiri merupakan Organisasi Internasional untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas.

Pemerintah memang saat ini sedang konsen dalam beberapa peningkatan sektor UMKM di Indonesia. Ditengah perkembangan teknologi yang begitu pesat sektor UMKM harus mampu mengikutinya dan saat ini kebijakan UMKM Go Digital masuk menjadi prioritas.

UMKM Go Digital didorong oleh pemerintah agar UMKM mampu menyasar ruang lingkup yang lebih luas dari sektor branding dan pemasaran. Bahkan untuk beberapa faktor seperti pengeluaran finasial untuk pemasaran dan branding produk bisa ditekan secara minimal.

Untuk saat ini UMKM Go Digitial memang belum menjamah seluruh UMKM di Indonesia. Pelatihan dan pengenalan masih dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga terkait bekerjasama dengan marketplace di Indonesia memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM.