Tambang Nikel Terbesar di Indonesia, Jumlah Produksi capai 11 Juta Ton

Samarpratik > Berita Terbaru > Tambang Nikel Terbesar di Indonesia, Jumlah Produksi capai 11 Juta Ton

Tambang Nikel Terbesar di Indonesia, Jumlah Produksi capai 11 Juta Ton

Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang berupa nikel. Kondisi itu menjadikan banyak bermunculan tambang nikel dengan kapasitas produksi yang berbeda-beda. Lalu mana tambang nikel terbesar di Indonesia?

Tambang Nikel Terbesar di Indonesia

Tambang nikel di Indonesia tersebar di berbagai provinsi. Berikut ini tambang nikel terbesar dengan masing-masing kapasitas produksinya.

  1. Tambang Sorowako

Tambang Soworako dikelola oleh perusahaan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Komplek pertambangan ini ada di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Luas tambang ini mencapai 70.566 hektare (ha). Blok Sorowako nampaknya pantas menyandang sebagai tambang nikel terbesar. Tak main-main, jumlah bijih nikel yang berhasil diangkat mencapai 11,55 juta ton per tahunan berdasarkan laporan.

2. Tambang Weda Bay Nickel

Lokasi tambang Weda Bay Nickel ada di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur, Maluku Utara. Aktivitas penambangan tersebut dilakukan oleh PT Weda Bay Nickel (WBN) yang beroperasi sejak tahun 2019. Sebesar 10 persen saham tambang itu dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam).

Sumber daya deposit tambang ini cukup besar. Menurut data Eramet dikutip 2024, depositnya mencapai 12,2 juta ton nikel. Hal itu menjadikan tambang Weda Bay Nickel mampu mengeruk nikel dengan jumlah besar.

3. Tambang Gag

Nama tambang ini diambil dari nama pulau dilakukannya kegiatan penambangan yakni Pulau Gag, Raja Ampat, papua Barat. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh perusahaan PT Gag Nikel yang merupakan anak usaha PT Antam Tbk.

PT GAG Nikel memiliki luas wilayah kontrak seluas 13.136 ha dengan area IPPKH 603,25 ha. Menurut laporan yang diterbitkan Antam tahun 2022, sumber daya nikel yang ada di tambang Gag menyentuh 315,57 juta wet metrik ton (wmt).

4. Tambang Kawasi

Tambang Kawasi ada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Luasnya mencapai 4.247 ha. Kegiatan penambangan dilakukan oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Tambang ini memiliki cadangan nikel dengan jumlah besar. Berdasarkan data tahun 2022, jumlah cadangan mencapai 108,4 juta wet metrik ton (wmt) dengan sisa cadangan nikel sebanyak 84,51 juta wmt.

5. Tambang Asera

Tambang Asera berada di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dengan luas mencapai 2.000 ha. Pemehang izin tambang di Asera dipegang oleh PT Bumi Konawe Minerina yang mayoritas sahamnya oleh perusahaan asal Swiss.

Menurut data Joint Ore Reserves Committee (JORC), deposit nikel di tambang Asera mencapai 16 juta metrik ton bijih nikel lebih dengan kualitas nikel kadar rata-ratanya 1,5 persen.

6. Tambang Bahoomoahi

Tambang ini lokasinya ada di Morowali, Sulawesi Tengah dengan luas sekitar 1.400 ha. Izin penambangan di lokasi tersebut dimiliki oleh Solway Investment Group lewat perusahaan Indonesia, PT Sulawesi Resources.

Berdasarkan data perkiraan perusahaan induk, deposit nikel yang ada di Bahomoahi diperkirakan mencapai 14 juta metrik ton. Kapasitas produksi tambang ini mencapai kurang lebih 100.000 metrik ton bijih nikel per bulan.

7. Tambang Pomalaa

Tambang Pomalaa berlokasi di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Kegiatan penambangan di lokasi tersebut dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk dengan produksi nikal olahan mencapai 20 ribu ton. Di tahun 2022, tambang ini berhasil memproduksi nikel sebesar kurang lebih 23,72 ribu ton nikel.

Perlu diketahui bahwa tambang nikel terbesar di Indonesia diperkirakan terus bermunculan. Hal itu makin mengukuhkan bahwa Indonesia jadi negara penghasil tambang terbesar global. Indonesia disebut sukses menyumbang 21% total cadangan nikel dunia.