Dipaksa Tetap Jual Beras Oplosan: Toko Ritel Dilema Takut Didemo

Isu beras oplosan semakin memanas di kalangan pengusaha ritel modern. Pemerintah meminta agar produk beras terindikasi oplosan tetap dijual, namun dengan harga yang diturunkan. Namun, pengusaha ritel menghadapi dilema besar, sebab mereka terancam aksi demo jika beras oplosan tetap dijual.

Pengusaha Ritel Tetap Menjual Beras Oplosan?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam menjaga agar produk beras terindikasi oplosan tetap beredar di pasar.

Meskipun Satgas Pangan mengimbau agar beras tersebut tetap dijual, banyak pihak termasuk kelompok masyarakat dan mahasiswa yang mengancam dengan aksi demo jika beras oplosan masih ada di rak ritel modern.

“Jika kami tetap menampilkan beras oplosan, bagaimana dengan unjuk rasa yang mungkin terjadi?” tanya Solihin.

Menurut Solihin, ritel bukanlah pihak yang memproduksi beras tersebut, namun mereka mendapat tekanan dari berbagai pihak, termasuk penegak hukum daerah. Bahkan, beberapa aparat kepolisian meminta penarikan beras oplosan dari peredaran, dan beberapa ritel sudah diperiksa oleh aparat terkait.

Ritel pun dipaksa untuk menunggu keputusan tegas dari pemerintah terkait langkah selanjutnya dalam masalah ini.

Dilema Antara Penarikan Beras Oplosan dan Aksi Demo

Solihin juga mencatat adanya imbauan dari ormas yang meminta agar ritel menarik produk beras oplosan dalam waktu 3×24 jam. Jika tidak, mereka mengancam akan menggelar aksi massa di depan gerai ritel besar seperti Alfamart.

Dengan situasi yang semakin rumit ini, pengusaha ritel meminta Badan Pangan Nasional dan Satgas Pangan untuk segera memberikan solusi agar ketegasan pemerintah bisa memecahkan dilema ini.

Masalah beras oplosan menimbulkan dilema serius bagi pengusaha ritel modern. Mereka terjebak antara kewajiban mengikuti imbauan pemerintah untuk menjual produk tersebut dan ancaman demo dari berbagai pihak. Penyelesaian yang tegas dari pemerintah dan badan terkait sangat dibutuhkan agar masalah ini dapat diselesaikan tanpa merugikan pengusaha ritel dan konsumen.

Demikian informasi seputar beras oplosan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.Com.