Harga Kelapa Naik Tajam, Ekspor Jadi Penyebab Ibu Rumah Tangga Mengeluh

Samarpratik > Berita Terbaru > Harga Kelapa Naik Tajam, Ekspor Jadi Penyebab Ibu Rumah Tangga Mengeluh

Harga Kelapa Naik Tajam, Ekspor Jadi Penyebab Ibu Rumah Tangga Mengeluh

Harga kelapa di pasar domestik Indonesia mengalami lonjakan tajam dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga ini terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor kelapa ke luar negeri, yang berdampak langsung pada belanja ibu rumah tangga dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menjelang Lebaran 2025, harga kelapa utuh mencapai angka yang tinggi, membuat banyak ibu rumah tangga kesulitan mengatur anggaran.

Penyebab Kenaikan Harga Kelapa di Pasar Domestik

Menurut hasil riset yang dilakukan Lembaga Survei KedaiKOPI terhadap 400 responden, sebanyak 83% responden merasakan dampak kenaikan harga kelapa dan produk turunannya. 45,2% di antaranya mengaku bahwa kenaikan harga kelapa sangat signifikan.

Penyebab utama kenaikan harga kelapa adalah permintaan ekspor yang tinggi, terutama ke negara-negara seperti China, Vietnam, dan Malaysia. Selain itu, sebagian responden juga menyebutkan bahwa faktor lain seperti hasil panen yang tidak melimpah dan cuaca yang tidak menentu turut mempengaruhi harga.

Harga kelapa utuh di tingkat rumah tangga tercatat naik 85% dari Rp7.000 per butir menjadi Rp12.950 pada pertengahan tahun, dan kemudian naik lagi sebesar 9,5% menjadi Rp14.175.

Sementara itu, UMKM juga merasakan dampak dengan harga kelapa yang naik 35,7% menjadi Rp9.500 per butir di pertengahan tahun, dan naik lagi 10,7% menjadi Rp10.521. Di tingkat pedagang, harga kelapa mengalami kenaikan yang sangat tajam, mencapai 125,5%.

Kenaikan harga kelapa juga disebabkan oleh tingginya permintaan ekspor kelapa bulat yang mencapai 143,90% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Indonesia mengekspor sebagian besar kelapa yang diproduksi, dengan sebagian besar tujuan ekspor adalah China, Vietnam, dan Malaysia.

Menurut pengamat pertanian dari CORE, Eliza Mardian menjelaskan hampir 80% produksi kelapa Indonesia diekspor, yang menyebabkan pasokan dalam negeri terbatas.

Kenaikan harga kelapa di pasar domestik Indonesia merupakan dampak langsung dari tingginya permintaan ekspor. Walaupun Indonesia tidak kekurangan pasokan kelapa, sebagian besar produksi dialihkan untuk pasar luar negeri.

Kenaikan harga ini menambah beban ekonomi, terutama bagi ibu rumah tangga dan UMKM yang bergantung pada kelapa untuk kebutuhan sehari-hari.

Demikian informasi seputar kenaikan harga kelapa terbaru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Samarpratik.Com.