PLTA Kayan: Pembangunannya Komit Menjaga Kearifan Lokal

Samarpratik > Berita Terbaru > PLTA Kayan: Pembangunannya Komit Menjaga Kearifan Lokal

PLTA Kayan: Pembangunannya Komit Menjaga Kearifan Lokal

Pembangunan PLTA Kayan Akan Berdampak pada Direlokasinya Dua Desa di Kecamatan Peso.

Seperti yang telah ramai diberitakan, PT Kayan Hydro Energy menyatakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan yang berlokasi di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara akan segera dibangun pada akhir tahun ini.

PLTA ini diproyeksikan mampu menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt.

Pembangunan PLTA Kayan Jaga Kearifan Lokal

Mampu menghasilkan 9.000 megawatt, tentu saja pembangunan PLTA Kayan ini membutuhkan lahan yang luas untuk membuat bendungan. Pembangunan bendungan satu PLTA Kayan akan berdampak pada di relokasinya dua desa.

Dua desa tersebut diantaranya, Desa Long Lejuh dan Long Peleben Kecamatan Peso. Dua desa tersebut dipastikan tenggelam akibat pembendungan Sungai Kayan. Sesuai dengan kesepakatan, relokasi dilakukan untuk dua desa tersebut.

Ilustrasi Desa di Pinggiran Sungai (radarkediri.jawapos.com)

Hal itu disampaikan oleh Manager Operasional KHE, Roni “Jadi, di bendungan satu itu ada dua desa yang akan kami relokasi. Tempat relokasi dua desa yang baru juga kami sesuaikan dengan permintaan masyarakat dua desa tersebut,” dilansir dari Jawapos.com.

Permintaan masyarakat dua desa tersebut diantaranya, ingin menggunakan infrastruktur jalan provinsi yang menghubungkan antara Peso dan Malinau. Sementara untuk Desa Long Peleban meminta relokasinya tidak mau jauh dari desa yang lama.

Menanggapi hal itu, Roni mengatakan nantinya di lokasi yang baru itu akan dilewati akses pembangunan Kayan II, jadi dua desa tersebut dipastikan tidak akan ketinggalan masalah infrastruktur. Khusunya infrastruktur jalan, sehingga nantinya masyarakat bisa melalui akses darat.

Selain itu, KHE juga menjamin bahwa relokasi terhadap dua desa tersebut tetap mempertahankan kearifan lokal dua desa tersebut.

Kedua desa ini, menurut Roni nantinya akan lebih maju jika dibandingkan dengan desa lainnya. Intinya pendapatan masyarakat akan mmeningkat kalau di lokasi itu ada penghasilan pendapatan.

“Jadi, dengan adanya PLTA ini banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” tuturnya.

Untuk pembangunan PLTA ini akan dilakukan oleh PT Kayan Hydro Energy dengan menggandeng dua BUMN dalam negeri, yakni PT Adhi Karya dan Pelindo IV. Rencananya PLTA Kayan akan dibangun dengan lima bendungan dan dilakukan secara bertahap.

PT Kayan Hydro Energy selaku pemegang proyek menargetkan tanggal operasi komersial (commercial operation date/COD) pada tahun 2025.

Artinya, pada tahun itu listrik PLTA Kayan sudah dapat digunakan lewat transmisi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Berdasarkan target, pembangunan kelima bendungan akan diselesaikan dalam waktu 20-25 tahun.

“COD itu, Kayan 1 2025. Target itu selesai lima cascade itu sekitar 20 tahun, 25 tahun, pada 2025 Kayan 1 sudah bisa COD, sudah bisa di pakai listriknya,” tutur Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony, dilansir dari m.bizlaw.id.