Pasarkan Produk UMKM Jatim, Pemprov Gandeng Bukalapak

Samarpratik > Berita Terbaru > Pasarkan Produk UMKM Jatim, Pemprov Gandeng Bukalapak

Pasarkan Produk UMKM Jatim, Pemprov Gandeng Bukalapak

Berdasarkan sensus ekonomi pada tahun 2016 terdapat 12,1 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berdasar pada sensus tersebut, potensi industri hingga pasar yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur sangatlah besar.

Pemprov Jatim menggandeng Bukalapak dalam memasarkan produk UMKM lewat e-Commerce. Agar potensi tersebut semakin meluas dan membuka peluang di pasar luar negeri. Gubernur Jawa Timur Soekawo usai bertemu dan menandatangani kerjasama dengan CEO Bukalapak, M Fajrin Rasyid di Gedung Negara Grahadi, Senin (5/11/2018).

Pak Karwo menjelaskan, dari 12,1 juta UMKM yang ada di Jatim terbagi dua sektor, yakni industri dan jasa. Dari jumlah itu tersebar pada sektor pertanian sebanyak 7,5 juta dan 4,6 juta di sektor non pertanian.

Pak Karwo mengatakan, kerjasaman dengan Bukalapak ini merupakan sebuah impian untuk memenangkan pertarungan dalam industri dan perdagangan, agar menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga mampu menjadi pemenang dalam pertarungan pasar Asean. “Business is war. Bisnis adalah perang. Mereka yang mampu menawarkan produk lebih cepat dan murah serta lebih baik produknya itulah yang bisa dikatakan pemenang,” paparnya.

Disisi lain, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo memastikan ketahanan pangan Jatim saat ini dalam posisi sangat baik, bahkan mampu menjadi tulang punggung nasional. Hal tersebut terlihat dari ketersediaan pangan seperti beras, jagung, dan ubi kayu dalam posisi surplus.

“Jatim masih menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional, dimana dari 17 persen saat ini naik menjadi 19,3 persen secara riil terhadap nasional. Jadi seperlima kekuatan ketahanan pangan nasional ada di Jatim,” kata Pakde Karwo, sapaan Gubernur Jatim saat peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38 Provinsi Jatim Tahun 2018 di Jatim Expo Surabaya, Senin (5/11/2018).

Saat ini, lanjutnya, produksi padi di Jatim surplus 4,9 juta ton, jagung surplus 6,2 juta ton, ubi kayu surplus 2,9 juta ton, dan ubi jalar surplus 135 ribu ton. Untuk beras, konsumsi beras per kapita Jatim pada sensus 2016 lalu sebanyak 91,3 kg per kapita per tahun. Dengan jumlah penduduk sekitar 39 juta jiwa maka kebutuhan beras di Jatim sebanyak 3,6 juta ton beras setiap tahunnya.